Kesenian Tektekan di Kerambitan: Ada Tiga Jenis Tektekan, Tektekan Beranangan Dipentaskan Mendadak
10 Nov 2025 Upacara Adat Seni & Kerajinan Sejarah & Warisan Event Budaya

Kesenian Tektekan di Kerambitan: Ada Tiga Jenis Tektekan, Tektekan Beranangan Dipentaskan Mendadak

Admin Seka Tektekan

Admin Seka Tektekan

1 day ago

Okokan'' dan ''Tektekan'', Budaya Agraris Sarat Fungsi BALI dikenal dengan berbagai tradisi uniknya. Di kabupaten Tabanan misalnya, berbagai kesenian

Kesenian Tektekan di Desa Kerambitan, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Bali dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Setiap jenis Tektekan memiliki fungsi dan pementasannya sendiri.

 

Menurut penuturan Sesepuh Puri Kerambitan, Anak Agung Ngurah Adnya Praba bahwa pada masa lalu ada tiga jenis tektekan yang biasa dilaksanakan masyarakat Desa Kerambitan yaitu Tektekan Rareangonan, Tektekan Undangan dan Tektekan Beranangan. Tektekan rareangon, yaitu tektekan yang dimotori oleh anak-anak. Di masa lalu tradisi ini berlangsung sebelum hari pengerupukan sampai pengerupukan tiba. Pada masa ini anak-anak lebih awal melakukan kegiatan nektek. Kegiatan nektek ini dilakukan dengan peralatan sangat sederhana seperti bunyi-bunyian dari kaleng-kaleng bekas, besi tua, wajan, panci bekas dan alat bunyi lainnya yang dilakukan pada waktu sandikala (menjelang malam). 

 

Sebagai tradisi anak-anak keluar dari masing-masing rumah kemudian berkumpul menjadi satu grup tektekan dengan berjalan mengelilingi desa. Kegiatan nektek, mengawali pengerupukan yang disebut Tektekan Rareangon ini secara rutinitas dilakukan menjelang malam sampai hari pengrupukan. Kegiatan nektek sebelum pengerupukan ini pada intinya sifatnya hiburan belaka. 

 

Di samping sebagai tanda bahwa jika sudah ada kegiatan nektek dilakukan oleh anak-anak berarti hari raya Nyepi sudah dekat. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin mutakhir tektekan rareangonan ini sudah tidak dilakukan lagi. “Kegiatan tektekan undangan yang dimaksud adalah nektek yang dilakukan berdasarkan undangan, yaitu salah satu banjar mengundang banjar yang lainnya untuk tampil nektek pada banjar pengundang. Kalau misalnya mengundang lebih dari satu grup maka dilakukan secara bergantian dengan masing-masing menampilkan kebolehannya,” sebutnya.

 

Pesertanya juga dilakukan oleh anak-anak, pemuda dan orang tua bergabung menjadi satu grup tektekan. Mengenai instrumennya terdiri dari kulkul, okokan, dan berbagai bentuk, besi-besi tua, jirigen rongsokan dan dilengkapi dengan sepasang kendang, satu buah gong, kemong, tawa-tawa, kecek serta beberapa buah suling.

Pertunjukan tektekan yang ditampilkan oleh masing masing banjar ini memakai lakon dengan mengambil cerita seperti: "I Cetrung" (seekor burungL "I Ubuh" (anak yang tidak mempunyai ibu dan bapakL "I Bojog teken I Macam" (kera dengan harimau) dan lain-lainnya. Tetapi ada pula yang tidak berlakon, hanya menampilkan bebanyolan (lawakan) yang semuanya dilakukan secara spontanitas

 

Masa sebelumnya tektekan undangan juga dilakukan pada hari pengrupukan tradisi ini berlangsung konon setelah masyarakat di masing-masing rumah melakukan upacara mabuu-buu yaitu upacara untuk mengusir bhuta kala dari lingkungan rumah, pekarangan dan lingkungan sekitarnya.

Namun sekarang jenis tektekan ini sudah tidak dipentaskan lagi. Maka tektekan beranangan berarti tektekan yang dipentaskan secara mendadak atau sifatnya spontanitas oleh penduduk pada setiap sandikala (menjelang malam) langsung ke luar rumah sambil membunyikan atau memeluk benda-benda apa saja yang menimbulkan suara.

 

Tektekan beranangan, selain dipentaskan pada saat terjadinya wabah penyakit masal, juga pentaskan jika ada penduduk yang kehilangan anggota keluarganya karena disembunyikan roh halus, atau disebut dengan memedi. Selain itu, jenis tektekan ini juga difungsikan sebagai tolak bala ketika tanaman penduduk diserang hama penyakit. Uniknya, ada pula Tektekan tradisi modern merupakan perubahan dari Tektekan tradisional. Perubahan yang dimaksud adalah terpaut pada perarngkat instrumen yang mengalami beberapa tambahan instrumen modern. Pelaksanaan tektekan dirayakan setiap tahun tepatnya pada tilem kesanga yang disebut ngrupuk. Pada kesempatan ini masyarakat Desa Kerambitan melaksanakan upacara bhuta yadnya atau pecaruan yang dihaturkan di masing-masing perumahan banjar dan desa.

 

Sedangkan di perumahan, halaman, sanggah merajan dan halaman rumah bebanten yang dihaturkan adalah berupa sesajen yang disebut dengan segehan manca wama yang jumlahnya sembilan tanding (bagian) seperti segehan kepel tetapi nasinya lima warna dengan tidak dikepel dengan olahan ayam berumbun beserta urab barak dan urab putih dilengkapi dengan sarana tetabuhan berupa tuak, arak, dan berem. Sedangkan di pintu masuk pekarangan posisinya di luar dihaturkan segehan sasah 108 tanding.

 

Dagingnya dengan jeroan ayam brumbun yang mentah dan segehan agung, dilengkapi dengan sarana tetabuhan tuak, arak, dan berem.

Jenis bebanten ini adalah seperti banten saiban dilengkapi dengan sanggah cucuk sebagai persaksian, berisi tumpeng dua, lengkap dengan lauk pauk, jajan dan buah-buahan, serta pada tiangnya digantungkan tipat nasi berisi beras, canang, bumbung kecil berisi tuak, arak, berem dan air.

 

Pada saat hari pengerupukan warga masyaraat truna-truni, anak-anak berkumpul di Saren Gong. Usai menghaturkan upakara yang dilakukan oleh Jero Mangku Saren Gong maka dilanjutkan persembahyangan bersama di hadapan Ida Bhatara Sesuhunan untuk memohon keselamatan kepada Ida Bhatara. 

 

“Pada intinya isi permohonan itu adalah agar supaya kejadian-keadian di masa lalu seperti gerubug dan jenis penyakit yang lainnya yang membahayakan masyarakat dapat terhindarkan,” pungkasnya (dik)

Dokumentasi Terkait

Mengenal Gamelan Tektekan Di Banjar Tengah Desa Kerambitan
Nov 10, 2025

Mengenal Gamelan Tektekan Di Banjar Tengah Desa Kerambitan

Bali sekarang ini, dibandingkan Bali sepuluh tahun yang lalu, sudah sangat berubah. Apalagi jika dibandingkan Bali dua puluh atau tiga puluh tahun yang lalu. Di masa puluhan tahun yang lalu itu, desa-desa di Bali jelas sekali identitasnya. Identitas itu bisa berupa wilayah, bisa pula kepada ciri khas, apakah itu dibidang ritual, adat, maupun kesenian.

Tektekan, Pertunjukan Khas dari Desa Kerambitan, Tabanan, Bali
Nov 10, 2025

Tektekan, Pertunjukan Khas dari Desa Kerambitan, Tabanan, Bali

Tektekan merupakan sebuah pertunjukan khas dari Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali. Nama Tektekan berasal dari segala macam bunyi-bunyian dari benda yang dipukul, seperti bambu, seng, dan kayu. Tektekan memiliki asal-usul yang kaya akan makna dan simbolisme.

Butuh diskusi? Hubungi kami!
Kontak Kami